Cermin cembung sering dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan sehari-hari seperti untuk cermin di perempatan jalan, kaca spion mobil, kaca spion motor dan lain sebagainya.
Cermin dibuat dari lembaran logam yang mengkilap sehingga mampu memantulkan kembali bayangan.
Saat ini cermin dilengkapi dengan pelapis untuk membuatnya lebih tahan pada segala cuaca. Untuk lebih jelasnya Anda bisa simak ulasannya dari Cryptowi berikut ini.
Pengertian Cermin Cembung
Cermin ini memiliki sifat menyebarkan cahaya atau yang disebut dengan divergen. Hal tersebut terjadi karena berkas cahaya yang masuk akan dipantulkan kembali pada satu titik kemudian menyebar.
Jenis cermin ini memiliki permukaan yang melengkung ke bagian luar dan terlihat menonjol. Pada bagian tengannya, jarak antara benda akan terlihat lebih dekat dibandingkan dengan bagian tepinya.
Bayangan yang akan terbentuk pada cermin ini memiliki sifat tegak, maya dan diperkecil.
Simak Juga: Cermin Cekung
Sinar Istimewa Cermin Cembung
Cermin ini memiliki sinar istimewa yang berbeda dengan jenis cermin lainnya.
Sinar ini akan mempengaruhi bentuk bayangan yang akan dihasilkan. Berikut penjelasannya.
➤ Jika sinar datang dari arah yang sejajar dengan sumbu utama maka akan dipantulkan dari titik fokus.
➤ Apabila posisi sinar menuju ke bagian titik fokus, maka arah pantulannya akan sejajar dengan posisi sumbu utama.
➤ Apabila sinar datang menuju jari-jari kelengkungan cermin, bayangkan akan dipantulkan kembali melalui jari-jari tersebut.
Sifat Bayangan Cermin Cembung
Untuk bisa menentukan sifat bayangan dari jenis cermin ini, terdapat beberapa komponen pengukurnya sebagai berikut.
- s = jarak benda
- f = fokus cermin
- R = jari- jari kelengkungan cermin
Perbedaan besar nilai komponen di atas akan mempengaruhi sifat bayangan yang akan dihasilkan. Sehingga disimpulkan beberapa kondisi sebagai berikut
1. Jika (s = f)
Apabila fokus cermin sama dengan jarak benda, maka akan menghasilkan bayangan sebagai berikut.
- Sifat bayangan tegak.
- Posisi bayangan akan berada di belakang cermin sehingga bersifat maya.
- Jarak bayangan yang terbentuk akan terlihat lebih kecil. Ukuran bayangan bisa hampir ½ ukuran asli.
2. Jika (s < f)
Bayangan pada cermin akan terlihat seperti deskripsi di bawah ini jika panjang fokus pada cermin lebih besar dibandingkan dengan jarak pada benda.
- Bayangan menjadi tegak dan tidak terbalik.
- Jika benda terletak jauh dari cermin, maka bayangan yang dihasilkan juga akan semakin jauh.
- Memiliki sifat maya karena cahaya yang masuk tidak melewati bayangan.
- Semakin jauh letak benda dari cermin, maka ukuran bayangannya juga akan semakin kecil.
3. Jika ( s = R)
Ketika jari-jari kelengkungan sama besarnya dengan jarak benda, maka bayangan yang terbentuk sebagai berikut.
- Bayangan memiliki jarak 1/3 lebih kecil dibandingkan jarak benda.
- Maya karena cahaya tidak yang datang tidak melalui bayangan karena berada di belakang cermin.
- Tegak dan diperkecil. Ukuran bayangan hampir 1/3 dari ukuran aslinya.
4. Jika (f < s < R)
Apabila fokus cermin lebih kecil dibandingkan dengan jarak benda dan lebih kecil daripada jari-jari kelengkungan cermin, maka bayangan yang terbentuk seperti ini.
- Bayangan tidak terbalik dan berbentuk maya.
- Semain jauh letak benda maka akan semakin jauh juga bayangan pada cermin.
- Bayangan menjadi lebih kecil.
5. Jika (s > R)
Apabila jarak pada benda lebih besar daripada jari-jari kelengkungan maka akan menghasilkan bayangan.
- Ukuran diperkecil
- Tegak dan maya
- Jarak bayangan akan lebih kecil dibandingkan dengan jarak benda sehingga bayangan akan terlihat lebih dekat ke cermin sedangkan benda aslinya terlihat jauh dari cermin.
Rumus Cermin Cembung
Rumus yang digunakan dalam persamaan cermin jenis cembung sebenarnya tidak jauh berbeda dengan yang berjenis cekung.
Namun nilai fokusnya (F) saja yang berubah menjadi negatif. Inilah rumusnya.
-1/f = 1/s + 1/s’
Keterangan:
s = jarak benda dari cermin
f = fokus cermin
s’ = jarak bayangan
Untuk menghitung perbesaran bayangan yang terjadi pada cermin Anda bisa menggunakan rumus di bawah ini.
M = s’/s = h’/h
Keterangan:
s’ = jarak bayangan
h’ = tinggi bayangan
s = jarak benda dari cermin
h = tinggi benda
Contoh Soal Cermin Cembung
Jika mempelajari materinya saja belum tentu Anda bisa memahaminya dengan baik.
Untuk itu Anda juga harus menyimak beberapa pembahasan soal agar bisa menghitungnya dengan baik. Berikut contohnya.
1. Diketahui bahwa sebuah benda diletakkan dengan jarak 4 cm di bagian depan cermin fokus yang memiliki fokus 6 cm. Tentukan letak bayangan yang akan terbentuk?
Diketahui:
s= 4 cm
f= 6 cm
Jawab:
1/f = 1/So + 1/S’
-1/6 =1/4+1/s’
-1/s’ = 1/6 + 1/4
-1/s’ =2/12 + 3/12
-1/s’= 5/12
s’ = 12/5 = -2,4 cm
Sifat bayangan yaitu Tegak, Maya, dan Diperkecil
2. Sebuah benda dengan tinggi 10 cm dihadapkan pada cermin jenis cembung dengan jari0jari 80 cm.
Jika jarak benda ke cermin adalah 60 cm, tentukan letak bayangan tersebut.
Penyelesaian:
Diketahui:
h = 10 cm
s = 60 cm
R = 80 cm = −80 cm (di belakang cermin)
f = ½R = ½(−80 cm) = −40 cm
Ditanyakan: s’, M dan h
Jawab:
Jarak bayangan
1/−f = 1/s + 1/s’
1/−40 = 1/60 + 1/s’
1/s’ = 1/−40 − 1/60
1/s’ = −3/120 − 2/120
1/s’ = −5/120
s’ = 120/−5
s’ = −24 cm
Jadi, bayangan benda berada di belakang cermin pada jarak 24 cm.
Jika memperhatikan penjelasan di atas dengan baik, Anda tentu tidak akan kesulitan untuk memecahkan soal tentang cermin cembung. Dengan begitu Anda bisa lebih mudah untuk mendapatkan nilai bagus.