Contoh Kajian Pustaka

Penelitian deposisi lapisan tipis di atas substrat kaca menggunakan teknik sputtering pernah dilakukan oleh Yunanto dan Wirjodadi.  Target yang digunakan adalah ZnO  dengan parameter yang ditetapkan berupa tekanan gas, waktu, suhu substrat serta kandungan In.

Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa distribusi lapisan tipis cukup homogen di seluruh permukaan kaca.

Ketebalan lapisa yang diperoleh adalah 0,41 mikro meter dengan deposisi selama 75 menit. Suhu substrat kaca yang ditetapkan adalah 225 derajat Celcius. Alat yang digunakan adalah DC Sputtering sementara untuk pemeriksaan transmitansi menggunakan UV-Vis.

A. Teknis Preparasi Sampel Air dan Tanah untuk Uji Radioaktivitas

Teknik preparasi sampel air serta tanah untuk uji radioaktivitas pernah dilakukan oleh Magdi Hassan Saad yang mengambil sampel di Danau Miri yang terletak di selatan Sudan. Pengambilan sampel air yang disimpan pada botol harus ditambahkan dengan larutan asam dengan tujuan agar adsorpsi radionuklida berkurang pada dinding botol.

Pencacahan radioaktivitas sampel air dilakukan selama satu bulan hingga mencapai kesetimbangan sekuler. Sementara untuk preparasi sampel tanah dilakukan dengan mengambil dari beberapa titik sekitar danau.

Tujuan pengambilan sampel dari beberapa titik adalah untuk merepresentasikan keseluruhan area di sekitar danau. Sampel tanah harus dikeringkan dengan sinar matahari baru kemudian diperam 3 minggu.

3.1. Pemanfaatan Isotop Alam untuk Hidrologi

Teknik isotop alam D/H dan 18O/16O dapat memberikan gambaran interkoneksi airtanah yang selama ini teknik konvensional tidak dapat menentukannya.

Penentuan ini berhubungan erat dengan konservasi sumber daya yang dapat diperbaharui yakni airtanah sedangkan penentuan umur airtanah berhubungan dengan potensi atau jumlah deposit airtanah.

Penelitian yang mengambil lokasi Danau Aneuk Laot ke Mata air Zweembat dilakukan untuk mengetahui asal-usul dan interkoneksi hidraulik keduanya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemeriksaan kandungan isotop stabil (δD dan δ18O) terhadap air laut.

Hasil penelitian koneksi hidraulik Danau Aneuk Laot ke Mata air Zweembat menunjukkan bahwa mata air PDAM dan mata air TNI AL yang menyusun mata air Zweembat memiliki asal-usul airtanah yang berbeda.

A. Pemanfaatan Biota Sebagai Indikator Pencemaran Lingkungan

Penelitian kerusakan ekosistem danau pernah dilakukan oleh Fakultas Perikanan dari IPB pada tahun 2014 yang mengambil lokasi Danau Lido, Jawa Barat. Biota akuatik yang diteliti dalam penelitian ini adalah Tanypodinae yang merupakan sejenis larva serangga. Larva serangga ini memang sering dimanfaatkan sebagai bioindikator untuk mendeteksi pencemaran logam berat pada lingkungan air.

Pada ekosistem perairan yang telah mengalami pencemaran logam berat, larva Tanypodinae akan mengalami perubahan morfologi yang cukup mencolok. Apabila kandungan logam berat yang mencemari lingkungan semakin tinggi, maka hal tersebut akan membuat lebih banyak Tanypodinae yang cacat morfologinya.

Penelitian menunjukkan bahwa larva Tanypodinae mengalami deformitas ligula dengan komposisi 10 dari 55 populasi larva. Kerusakan pada deformitas ligula bisa menjadi indikator pencemaran timbal. Oleh karena itu perlunya dilakukan penelitian pada Danau Toba dengan mengecek biota untuk melihat adanya indikasi pencemaran logam berat.

2.1 Pemanfaatan Hidroisotop untuk Pemeriksaan Interkoneksi Hidraulik

Berbagai masalah lingkungan seringkali timbul di sekeliling ekosistem danau yang memiliki ekosistem terrestrial dan ekosistem akuatik.

Masalah yang sering timbul pada lingkungan danau disebabkan oleh aktivitas manusia yang tidak memperhatikan alam. Hal tersebut menyebabkan kualitas sumber daya air menurun hingga merusak kehidupan biota akuatik.

Kerusakan air pada danau berpotensi mencemari airtanah di sekeliling danau yang memiliki koneksi hidraulik dengan danau tersebut.

Pemanfaatan aplikasi hidroisotop dapat membantu mengetahui ada tidaknya koneksi hidraulik dengan air danau. Pemanfaatan aplikasi hidroisotop dalam penelitian pernah dilakukan untuk mengetahui tingkat kebocoran pada bendungan Waduk Jatiluhur.

Penelitian memanfaatkan isotop alam dalam air yakni 2H dan 18O. Penelitian dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan langsung antara air keluaran waduk dengan airtanah sekitar.

Melihat contoh di atas, maka sangat penting untuk dilaksanakan penelitian interkoneksi hidraulik pada airtanah yang ada di sekitar Danau Toba.