Sebelum menjadi sebuah negara berkembang seperti saat ini, Indonesia pernah ditempati oleh beberapa kerajaan terdahulu.
Salah satunya ialah kerajaan Kutai atau dikenal juga dengan nama Kutai Martapura, adalah kerajaan dengan corak Hindu dengan bukti sejarah tertua. Berdiri di Indonesia sejak abad ke-4, dan sempat berjaya pada masanya.
Yuk mari mengenal lebih dalam mengenai kerajaan Kutai yang telah dijelaskan dibawah ini.
Peninggalan Kerajaan Kutai
Sebagai salah satu kerajaan terbesar yang pernah berada di Nusantara, Kutai Martapura memiliki banyak peninggalan. Bahkan disebut-sebut sebagai kerajaan yang memiliki peninggalan tertua di Indonesia.
Berikut ini beberapa peninggalan bersejarahnya.
1. Ketopong Sultan
Sebuah mahkota raja Kutai. Terbuat dari emas seberat 1.98 kg, dan kini mahkota tersebut disimpan di Museum Nasional Jakarta.
2. Kalung Uncal
Sebuah kalung emas berhiaskan liontin relief Ramayana, dengan berat 170 gram. Aksesoris ini dikenakan Sultan Kutai Kartanegara, menurut para ahli kalung ini berasal dari India dan hanya ada dua buah di dunia.
3. Kalung Ciwa
Sebuah kalung milik Sultan, ditemukan di Danau Lipan pada tahun 1890, Muara Kaman. Hingga saat ini, kalung ciwa masih digunakan untuk pesta pengangkatan raja baju.
4. Pedang Sultan Kutai
Sebuah pedang dari emas padat, yang pada gagangnya terdapat ukiran seekor harimau. Sedangkan pada bagian ujung penutup pedang, ada ukiran seekor buaya. Pedang tersebut kini disimpan di Museum Nasional Jakarta.
5. Kura-Kura Emas
Berukuran kecil, kira-kira sekepal tangan dan kini tersimpan di Museum Mulawarman.
6. Kelambu Kuning
Dianggap memiliki kekuatan mistis, di dalam kelambu kuning ini diketahui terdapat benda-benda peninggalan lainnya yang memiliki kekuatan magis juga.
7. Keris Bukit Kang
Sebuah keris yang digunakan Permaisuri Aji Putri Karang Melenu (Sultan Kutai Kartanegara pertama), saat melawan musuh.
8. Tali Juwita
Terbuat dari benang 21 helai, yang biasa digunakan saat upacara adat seperti Bepelas. Menjadi simbol tujuh muara dan tiga anak sungai, yaitu Sungai Kelinjau, Kedang Pahu, dan Belayan.
9. Singgasana Raja
Sebuah tempat duduk khusus raja Kutai, yang sekarang disimpan di Museum Mulawarman.
10. Meriam
Meriam milik kerajaan kutai, menjadi alat tempur yang kuat pada saat itu. Kini ada empat meriam yang tersimpan yaitu gentar bumi, sapu jagat, sri gunung, dan aji entong.
11. Keramik Tiongkok
Sebuah keramik kuno yang diperkirakan berasal dari dinasti Cina, ditemukan di sekitar Danau Lipan. Hal ini menjadi bukti bahwa Kutai dan Kekaisaran Cina sempat melakukan hubungan perdagangan.
Baca juga: Sejarah Bahasa Indonesia
12. Gamelan Gajah Prawoto
Sebuah alat musik yang konon berasal dari Jawa, dan menjadi peninggalan kerajaan Kutai.
13. Tembok Majapahit
Meskipun milih kerajaan Majapahit, tembok ini masih masuk ke dalam peninggalan Kutai.
14. Prasasti Yupa
Prasasti ini menjadi peninggalan tertua Kutai, dan merupakan prasasti pertama Kerajaan tersebut. Prasasti ini menjadi bukti terkuat, bahwa pernah ada kerajaan Hindu terbesar di Indonesia yaitu di Kalimantan.
Sejarah Kerajaan Kutai
Pertama kali didirikan oleh maharaja Kudungga, yang kemudian menjadi raja pertama Kutai.
Kerajaan ini masuk ke kategori kerajaan Hindu tertua di Indonesia, diperkirakan masuk pada abad 5 Masehi, dan mulai dibangun pada abad ke 4 Masehi.
Peninggalan prasasti Yupa menjadi bukti kuat dari kerajaan, yaitu sebuah tugu dari batu yang dibuat para Brahmana saat pemerintahan Mulawarman.
Terdapat tulisan dalam Yupa, bahwa Mulawarman adalah raja yang kuat dan baik.
Mulawarman adalah anak dari Aswawarman (cucu Kudungga), yang dermawan karena memberikan 20.000 sapi untuk para Brahmana. Raja Mulawarman memiliki tiga anak, beragama Hindu dan punya tempat suci yaitu Waprakeswara.
Baca juga: Sejarah Kerajaan Demak
Letak Kerajaan Kutai
Kerajaan ini terletak di dekat Sungai Mahakam, Kecamatan Muarakaman, Kutai, Kalimantan Timur.
Daerahnya memiliki wilayah yang luas, saking luasnya bahkan kerajaan ini hampir menguasai seluruh Kalimantan.
Baca juga: Kerajaan Mataram Kuno
Pendiri Kerajaan Kutai
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa Kutai didirikan oleh Raja Kudungga yang memiliki gelar Wangsakerta artinya pembentuk keluarga raja.
Beliau juga dipanggil sebagai Dewa Ansuman (matahari), dalam sebuah stupa dijelaskan juga mengenai alasan pemberian gelar tersebut.
Namun, ada juga yang berpendapat bahwa pendiri Kutai adalah Asmawarman. Memang tidak ada informasi akurat perihal pendiri kerajaan yang sebenarnya.
Tapi Raja Kudungga masih dianggap sebagai pendiri Kutai yang paling kuat.
Silsilah Kerajaan Kutai
Raja Kudungga dianggap sebagai pendiri Kutai dan menjadi raja pertama, memiliki anak bernama Aswawarman yang kemudian memiliki anak yaitu Raja Mulawarman.
Dikenal sebagai sosok Raja yang berbudi baik dan dermawan, berikut ini silsilah kerajaan Kutai.
1. Maharaja Kudungga (Anumerta Dewawarman)
Awalnya Kudungga memiliki kedudukan sebagai kepala suku, seiring dengan masuknya Hindu maka sistem pemerintahan berubah menjadi kerajaan. Kemudian, Kudungga menjadi raja pertama, dan teruskan ke keturunannya.
2. Maharaja Aswawarman (Wangsakerta Dewaansuman)
Merupakan raja yang kuat dan cakap, yang berhasil memperluas wilayah. Dibuktikan dengan adanya upacara Asmawedha, dimana kuda dilepaskan untuk menentukan batas wilayah.
3. Maharaja Mulawarman
Terkenal sebagai raja terbesar di Kutai, pada masa pemerintahan Mulawarman Kutai mencapai puncak kejayaannya. Rakyat hidup sejahtera dan tentram, bahkan raja mengadakan kurban emas melimpah.
Masa Kejayaan Kerajaan Kutai
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa puncak kejayaan Kutai yaitu saat Mulawarman menjadi raja, ditandai dengan prasasti Yupa di Muara Kaman.
Kutai sempat meredup pada masa pemerintahan Kudungga, karena kejayaan sedang dimiliki Majapahit dan Singosari.
Berikut ini beberapa kejayaan Kutai di beberapa bidang.
1. Politik
Sistem pemerintahan Kutai telah berubah sejak masa pemerintahan Kudungga, yang asalnya kepala suku menjadi kerajaan.
Sistem pemerintahan yang baik telah dimiliki kerajaan ini sejak dahulu, hal ini disebutkan dalam salah satu prasasti peninggalan Kutai.
2. Ekonomi
Selain bertani, Kutai juga sudah melakukan perdagangan dan peternakan.
Diketahui bahwa Mulawarman pernah memberi 20.000 ekor sapi untuk para Brahmana, hal itu berarti perekonomian Kutai sangat baik.
Selain itu letak geografisnya yang sangat strategis disinggahi para perdagangan, yaitu jalur antara Cina dan India.
3. Agama
Berdasarkan Yupa yang menjadi peninggalan Kutai, dapat diambil kesimpulan bahwa Kutai menganut Hindu Syiwa. Memiliki tempat suci yaitu Waprakeswara, sebagai tempat pemujaan dewa Siwa.
4. Sosial Budaya
Perubahan sosial budaya yang sangat terasa di Kutai, yaitu perubahan sistem pemerintahan yang asalnya kepala suku menjadi raja. Selain itu, masyarakat Kutai juga rutin melakukan upacara adat seperti Vratyastoma (pemberkatan Hindu).
Keruntuhan Kerajaan Kutai
Kerajaan Kutai hancur ketika Maharaja Dharma Setia gugur saat perang, beliau ditaklukan oleh Raja Aji Pangeran Anum Panji Mendap (Kutai Kartanegara ke-13). Kutai Kartangera disebut dalam sastra Jawa yang menjadi kerajaan Islam.
Pada tahun 1735, gelar Pangeran di Kutai Kartanegara diubah mejnadi Sultan.
Sosok yang berhasil menewaskan raja terakhir Kutai Martapura lalu dikenal dengan nama Sultan Aji Muhammad Idris, dan akhirnya disebut Kesultanan Kutai Kartanegara.
Kutai Martapura menjadi salah satu kerajaan Hindu terbesar di Indonesia, yang memiliki raja dermawan dan budi baik.
Hal itulah yang menjadikan kerajaan tersebut berjaya, terutama dalam hal ekonomi dan perluasan wilayah.
Hingga tewasnya raja terakhir dalam peperangan, menjadi penanda bahwa kerajaan ini telah runtuh dan digantikan oleh kerajaan lain. Berdasarkan beberapa informasi di atas, semoga Anda dapat memahami dan mengetahui tentang kerajaan Kutai di Indonesia.