Metamorfosis adalah proses biologis dalam perkembangan hewan yang melibatkan perubahan tampilan dan struktur fisik, yang dimulai sejak hewan tersebut lahir.
Dalam ilmu Biologi, metamorfosis dibagi menjadi dua, yaitu holometabola (metamorfosis sempurna/lengkap) dan heterometabola (metamorfosis tidak lengkap).
Kali ini, pembahasan akan menerangkan pada jenis pertama, yakni holometabola. Silahkan simak selengkapnya hingga tuntas dibawah ini.
Pengertian Metamorfosis Sempurna
Metamorfosis sempurna adalah perubahan signifikan/mencolok/ekstrim pada hewan seiring bertambahnya usia, baik secara tampilan luar maupun berbagai organ dalam.
Hasil dari metamorfosis bahkan dapat merubah keseluruhan hewan tersebut, seperti perubahan cara makan, jumlah kaki, tempat hidup, hingga sistem pernapasan.
Menurut para ilmuwan, perubahan ini dipicu oleh hormon, yang kemudian mengaktifkan gen yang memungkinkan sel hewan tersebut berubah dari satu jenis ke jenis lain.
Setiap hewan yang mengalami metamorfosis sempurna akan melewati empat tahap berikut ini:
» Telur: berasal dari hasil pembuahan induk betina dan jantan, yang merupakan fase paling awal dari terbentuknya suatu individu baru.
» Larva/nimfa: fase setelah telur menetas. Beberapa organ dari hewan yang berada pada masa ini biasanya belum lengkap dan tampilan luarnya sangat berbeda dengan saat hewan tersebut dewasa.
» Pupa/kepompong: disebut juga dengan fase transisi (berubah). Pada fase ini, hewan akan berdiam diri, tidak makan, dan tidak bergerak.
» Imago/dewasa: fase saat hewan sudah berubah menjadi individu dewasa. Inilah fase paling akhir dari suatu individu, namun juga awal dari metamorfosis baru, karena imago akan melakukan reproduksi dan menetaskan telur untuk menghasilkan keturunan kembali.
Contoh Metamorfosis Sempurna
Contoh paling umum dari metamorfosis sempurna adalah perubahan seekor berudu menjadi katak dewasa, atau kepompong menjadi kupu-kupu.
Penjelasan lengkap beserta contoh lainnya adalah sebagai berikut:
1. Kupu-Kupu
Kupu-kupu lahir dalam bentuk telur, yang biasanya akan menetas dalam waktu 3 – 5 hari. Telur kupu-kupu yang sudah menetas disebut dengan larva atau ulat, yang tugas utamanya adalah makan sebanyak mungkin hingga badannya bertambah gemuk.
Saat menjadi ulat, ada proses pergantian kulit yang disebut dengan instar, biasanya 3 – 6 kali. Selanjutnya, ulat akan membungkus diri dan menempel pada daun atau ranting pohon.
Tahap inilah yang disebut dengan pupa (kepompong). Masa istirahat ini digunakan oleh ulat untuk menumbuhkan organ dan struktur baru, biasanya sekitar 7 – 20 hari, hingga akhirnya menjadi kupu-kupu.
2. Nyamuk
Telur nyamuk biasanya berada di tempat-tempat lembab, dan akan menetas saat musim dingin (hujan). Jentik-jentik nyamuk yang baru menetas disebut dengan larva.
Setelah sekitar satu minggu, jentik-jentik akan mengalami pergantian kulit dan berubah menjadi pupa (nyamuk kecil/muda).
Saat menjadi pupa, nyamuk sudah memiliki organ lengkap termasuk sayap, tapi belum bisa terbang. Setelah 12 hari, barulah pupa berubah menjadi nyamuk dewasa dan mulai terbang mencari makan.
3. Lalat
Induk lalat selalu menyimpan telur-telurnya di area kotor seperti tempat sampah, kotoran hewan, atau di sekitar bangkai.
Karena bagi lalat, tempat kotor adalah titik paling aman dari predator sekaligus memiliki banyak protein yang dibutuhkan oleh larva lalat.
Hanya butuh waktu 24 jam bagi telur lalat untuk menetas menjadi larva (berbentuk belatung). Sedangkan untuk berubah menjadi pupa, biasanya butuh sekitar 2 hari.
Makanan larva lalat adalah kotoran di sekitarnya. Pada masa ini, terjadilah pergantian ukuran dan kulit tubuh. Setelah 3-6 hari, pupa lalat akan mulai menumbuhkan dan mengembangkan sayap dan berubah menjadi lalat dewasa.
4. Katak
Sekelompok telur katak memiliki cairan seperti gel yang membuatnya bisa menyatu. Fase telur ini terjadi selama sekitar 21 hari, setelahnya akan berubah menjadi kecebong yang memiliki ekor panjang dan bernapas dengan insang.
Setelah sekitar 35 hari, tubuh kecebong akan memiliki kaki dan paru-paru. Dan untuk menjadi katak dewasa, kecebong biasanya membutuhkan waktu selama 3 minggu lagi.
5. Ikan
Beberapa spesies ikan mengalami metamorfosis yang mirip dengan katak, tapi perubahannya tidak begitu dramatis.
Perubahan biasanya terletak pada sumber makanan, struktur tubuh, dan tempat hidupnya. Contohnya adalah salmon. Saat muda, ikan ini hidup di air tawar, tapi setelah dewasa, ia akan menjadi ikan air asin.
6. Tawon
Tawon kecil yang menetas dari telur umumnya belum memiliki kaki, mata, dan rahang. Karena itu, induk tawon masih harus memberikannya makan.
Setelah kulitnya berganti menjadi lebih keras, ia akan mengalami fase kepompong, dan setelah beberapa waktu akan berubah menjadi imago.
7. Contoh Lain
- Ngengat
- Lebah
- Kalajengking terbang
- Undur-undur
- Semut
- Kumbang
- Kutu kepala
- Lalat ular (snakefly)
- Kunang-kunang
- Kumbang tanduk
Persamaan Metamorfosis Sempurna dan Tidak Sempurna
Baik metamorfosis sempurna atau tidak sempurna, keduanya merupakan suatu siklus yang pasti dilalui oleh setiap makhluk hidup, baik hewan, tumbuhan, bahkan manusia.
Simak juga:: Metamorfosis Nyamuk: Pengertian, Tahap, Gambar
Perbedaan Metamorfosis Sempurna dan Tidak Sempurna
1. Tampilan
Pada metamorfosis sempurna, terjadi perubahan struktur tubuh yang cukup ekstrim (sangat mencolok).
Sedangkan pada metamorfosis tidak sempurna, perubahan dari telur/bayi/kecil hingga dewasa tidak begitu terlihat. Biasanya hanya ukuran tubuhnya yang berbeda, sementara tampilan dan struktur dalamnya tetap sama.
2. Jumlah Tahap Perkembangan
Organisme yang mengalami metamorfosis sempurna selalu mengalami empat tahapan, yakni telur, larva, pupa, dan imago.
Sedangkan metamorfosis tidak sempurna hanya memiliki tiga tahapan, yaitu telur, nimfa/larva, dan imago.
Ciri Metamorfosis Sempurna dan Metamorfosis Tidak Sempurna
1. Metamorfosis Sempurna:
✓ Terjadi perubahan fisik yang ekstrim
✓ Cara makan berubah
✓ Terjadi perubahan sistem pernafasan pada beberapa hewan tertentu
✓ Mengalami fase transisi (kepompong)
2. Metamorfosis Tidak Sempurna:
✓ Bentuk dan/atau tampilan saat masih kecil dan dewasa tidak banyak berubah, kecuali ukuran tubuh
✓ Tidak mengalami masa kepompong
✓ Kebiasaan makan dan cara hidup tidak berubah
Hasil akhir dari metamorfosis sempurna adalah perubahan yang cukup drastis secara keseluruhan, baik secara fisik maupun kebiasaan. Empat tahapan hidupnya adalah telur – larva – kepompong – dan dewasa. Contoh hewan paling populer yang mengalami metamorfosis jenis ini adalah katak, nyamuk, kupu-kupu, dan lalat.