Pengertian Drama Lengkap dengan Ciri, Unsur, dan Struktur

Anda pasti sudah tidak asing dengan karya seni bernama drama. Sering kali dipentaskan di gedung teater, drama merupakan sebuah karya yang unik dengan ciri dan unsur berbeda dari karya lainnya. Untuk dapat memahaminya, terlebih dahulu Anda perlu mengetahui pengertian drama.

Di sini Anda akan mengenal lebih dalam tentang seluk beluk drama mulai dari pengertian, ciri, unsur, hingga strukturnya. Anda juga akan menemukan informasi seputar jenis-jenis drama sehingga lebih mudah mengidentifikasi karya seni yang satu ini.

Pengertian Drama

Secara umum, drama dapat diartikan sebagai kumpulan syair dan prosa yang menggambarkan kehidupan, tingkah laku, dan watak yang diperankan. Drama juga dikenal dengan berbagai istilah seperti lakon dan sandiwara. 

Sementara itu, pengertian drama menurut para ahli cukup beragam, antara lain:

1. Kraus

Dalam bukunya yang berjudul Verstehen und Gestalten, Kraus mendefinisikan drama sebagai gambaran seni berbentuk nyanyian dan tarian yang datang dari ibadat Yunani kuno. Di dalam drama tersebut terdapat konflik, dialog, dan penyelesaian.

2. Moulton

Menurut Moulton, drama merupakan sebuah hidup yang disajikan dalam gerakan. Melalui pementasan yang disajikan secara ekspresif, drama mampu menggugah fantasi para penonton perihal kehidupan manusia.

3. Atar Semi

Atar Semi mengungkapkan bahwa drama adalah sebuah tiruan atau cerita yang mengadopsi perilaku manusia yang sesungguhnya. Dengan kata lain, Anda bisa mengetahui berbagai macam tingkah manusia melalui drama yang dipentaskan.

4. Bathazar Verhagen

Verhagen mendefinisikan drama sebagai sebuah karya seni yang melukiskan sifat-sifat manusia melalui gerak-gerik. Ini berarti seluruh gerakan yang dilakukan pada pementasan drama terinspirasi dari perilaku manusia di dunia nyata.

Ciri-ciri Drama

Setiap karya seni mempunyai ciri khas yang membedakannya dengan karya lain. Begitu juga dengan drama yang memiliki beberapa ciri. Berikut ini sejumlah ciri-ciri drama yang bisa Anda gunakan untuk mengidentifikasi karya seni yang satu ini.

  • Mempunyai karakter atau tokoh yang diperankan.
  • Terdapat dialog di dalam drama
  • Memiliki konflik yang merupakan inti cerita.
  • Pementasan drama dilakukan di atas panggung dan didukung oleh perlengkapan tertentu sesuai alur cerita.
  • Pertunjukan drama dilakukan di hadapan penonton.
  • Dibuat sebagai sarana hiburan.

Unsur Drama

Setelah memahami pengertian drama, selanjutnya Anda juga perlu mengetahui unsur-unsur yang menyusunnya. Secara garis besar, drama terdiri dari empat unsur yaitu alur, dialog, penokohan, dan latar. Untuk lebih lengkapnya, simak penjelasan berikut.

1. Alur

Alur merujuk pada rangkaian peristiwa dan konflik yang berfungsi untuk menggerakkan sebuah jalan cerita. Biasanya, alur diawali dengan pengenalan cerita yang diikuti oleh konflik awal. Konflik kemudian berkembang dan muncul penyelesaian pada awal.

Ada tiga jenis alur pada drama, yaitu alur maju, alur mundur, dan alur campuran. Alur maju menggambarkan cerita yang berjalan ke depan sedangkan alur mundur menggambarkan kisah masa lalu. Alur campuran biasanya merupakan perpaduan keduanya.

2. Dialog

Dialog merupakan karya tulis yang memuat percakapan antar tokoh di dalam drama. Dialog mempunyai dua unsur yaitu wawancang dan kramagung. Wawancang adalah kata yang diucapkan oleh tokoh sedangkan kramagung merujuk pada tindakan dan perilakunya.

3. Penokohan

Sebuah drama juga mempunyai unsur penokohan, yaitu bagaimana cara karakter drama digambarkan. Berdasarkan perannya, tokoh dibagi menjadi dua yaitu tokoh utama dan pendukung. Tokoh utama menjadi bagian sentral dari sebuah cerita sedangkan tokoh pembantu berfungsi untuk mendukung jalannya cerita.

4. Latar

Latar memuat keterangan tempat dan waktu pada drama. Latar terbagi menjadi tiga komponen, yaitu tempat, waktu, dan suasana. Latar tempat berfungsi menggambarkan lokasi pada drama, sedangkan latar waktu berfungsi untuk menggambarkan waktu kejadian.

Latar suasana biasanya digunakan untuk menggambarkan suasana yang sedang terjadi pada setiap kejadian. Untuk mendapat penggambaran yang tepat, biasanya digunakan properti atau musik tertentu.

Struktur Drama

Ketika membahas pengertian drama, Anda juga perlu memahami struktur drama. Sebuah drama terbagi menjadi tiga bagian, yakni prolog, dialog, dan epilog. Berikut penjelasan masing-masing struktur.

Prolog

Prolog merupakan kata-kata yang membuka sebuah drama. Bagian ini mempunyai fungsi penting pada keseluruhan pementasan karena memberikan gambaran cerita kepada penonton. Biasanya prolog disampaikan oleh narator atau tokoh tertentu dalam drama.

2. Dialog

Dialog adalah percakapan yang dilakukan antar tokoh pada drama. Dialog pada awal cerita disebut orientasi sedangkan dialog pada bagian pengembangan konflik disebut komplikasi. Pada akhir cerita, dialog disebut sebagai resolusi.

3. Epilog

Epilog pada sebuah drama biasanya berupa kata-kata penutup yang berisi kesimpulan dan amanat mengenai keseluruhan cerita. Seperti halnya prolog, epilog bisa disampaikan oleh narator maupun karakter sesuai kebutuhan cerita.

Setelah mengetahui pengertian drama beserta ciri, unsur, dan struktur, Anda bisa lebih memahami karya seni yang satu ini. Dengan demikian, Anda bisa menikmati setiap pementasan drama karena tidak perlu bingung dalam menentukan latar atau alur yang digunakan dalam cerita.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Scroll to Top