Pengertian Sosiologi: Sejarah Singkat, Ciri, Jenis, dan Objek Kajian

Secara umum, pengertian sosiologi merujuk pada ilmu yang mempelajari tentang kehidupan masyarakat. Ada beberapa aspek pembahasan yang dipelajari dalam ilmu ini, salah satunya adalah fenomena yang terjadi di masyarakat.

Karena berkaitan dengan masyarakat yang bersifat dinamis, ilmu sosiologi cukup menarik bagi sebagian orang. Jika Anda salah satunya, ketahui seluk-beluk seputar ilmu ini mulai dari pengertian, sejarah singkat, ciri-ciri, jenis, hingga ruang lingkupnya.

Pengertian Sosiologi Menurut Ahli

Secara etimologi, sosiologi terdiri dari dua kata yaitu socius yang berarti kawan dan logos yang berarti ilmu pengetahuan. Apabila digabungkan, sosiologi dapat diartikan sebagai ilmu manusia  perannya sebagai bagian dari masyarakat.

Berikut ini beberapa pengertian sosiologi menurut para ahli:

1. Max Weber

Menurut Weber, sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik berbagai gejala sosial misalnya keluarga, moral, dan ekonomi. Ilmu ini juga berkaitan dengan tindakan sosial.

2. Soejono Soekanto

Soekanto berpendapat bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang berbagai sendi kemasyarakatan untuk memperoleh pola yang umum di masyarakat.

3. Auguste Comte

Comte merupakan pencetus konsep sosiologi. Ia percaya bahwa sosiologi merupakan ilmu positif yang mempelajari gejala sosial di masyarakat. Ilmu sosiologi berlandaskan rasional dan logika ilmiah.

Sejarah Sosiologi

Tidak hanya memahami berbagai pengertian sosiologi, Anda juga perlu mengetahui sejarah singkat ilmu ini. Sosiologi tergolong baru dan merupakan hasil dari berkembangnya ilmu pengetahuan manusia.

Kendati demikian, keberadaan ilmu tentang masyarakat ternyata sudah ada sejak zaman kuno. Dua filsuf Yunani Aristoteles dan Plato pernah menuliskan tentang masyarakat yang bahagia dalam bukunya. Ibnu Khaldun juga pernah menulis mengenai peradaban manusia.

Baru pada abad ke-18, ada tokoh yang membahas sosiologi secara spesifik yaitu Herbet Spencer, Lester F. Ward, dan Emile Durkheim. Pada abad berikutnya muncul dua sosok terkenal dalam ilmu sosiologi yaitu Karl Marx dan Max Weber.

Sosiologi berkembang pesat ketika memasuki abad 20 dan menjadi salah satu ilmu sosial yang memiliki banyak peminat. Pada abad 21, aliran baru sosiologi mulai bermunculan. 

Ciri-ciri Sosiologi

Sosiologi mempunyai sejumlah ciri yang membuatnya berbeda dengan ilmu lain. Setidaknya ada empat ciri utama yang dimiliki oleh sosiologi, antara lain:

1. Teoritis

Sosiologi mempunyai ciri teoritis yang berarti ilmu ini selalu menghasilkan kesimpulan dari gejala sosial dan hubungan sebab akibat berdasarkan pengamatan empiris. Dengan begitu, sosiologi tidak pernah membiarkan suatu gejala sosial berakhir tanpa abstraksi.

2. Non-etis

Ciri sosiologi yang selanjutnya adalah non-etis. Maknanya adalah sosiologi tidak digunakan untuk menentukan baik buruknya suatu permasalahan melainkan memberikan penjelasan logis mengenai latar belakang suatu fenomena tertentu.

3. Empiris

Sosiologi juga mempunyai ciri empiris yang berarti ilmu pengetahuan ini didasarkan pada realitas sosial dan fenomena yang terjadi di masyarakat. Dengan begitu, sosiologi tidak mempelajari tentang sesuatu yang masih berupa spekulasi.

4. Kumulatif

Ciri kumulatif berarti dalam ilmu sosiologi, argumen mengenai fenomena tertentu harus berdasarkan kumpulan teori yang pernah ada sebelumnya.

Jenis Sosiologi

Setelah mempelajari pengertian sosiologi beserta sejarah dan ciri-cirinya, Anda juga perlu mengetahui tentang jenis-jenisnya. Setidaknya ada empat jenis sosiologi yang diketahui, berikut penjelasannya.

1. Sosiologi umum

Sosiologi umum merupakan jenis ilmu sosial yang mempelajari tentang perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat secara umum. Jenis sosiologi yang satu ini mempunyai ruang lingkup yang lebih luas.

2. Sosiologi khusus

Lain halnya dengan sosiologi khusus yang mempunyai ruang lingkup lebih sempit. Jenis sosiologi yang satu ini mempelajari beberapa sektor yang ada di masyarakat.

3. Sosiologi sebagai ilmu murni

Dalam kaitannya sebagai ilmu murni, sosiologi mempunyai tujuan untuk membentuk suatu pengetahuan secara abstrak. Hal ini bertujuan agar mutu bisa dipertimbangkan dalam mengkaji fenomena sosial.

4. Sosiologi sebagai ilmu terapan

Sebagai ilmu terapan, sosiologi bertujuan untuk mencari bagaimana ilmu pengetahuan memecahkan suatu permasalahan yang timbul di masyarakat.

Objek Kajian Sosiologi

Mengingat bahwa sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang masyarakat dalam kehidupan sosial, objek kajian ilmu ini adalah masyarakat. Meskipun begitu, objek terbagi menjadi dua yaitu objek material dan formal. Berikut penjelasannya.

1. Objek Material

Merupakan fenomena atau gejala sosial yang timbul di masyarakat. Fenomena ini bisa bersifat positif seperti fenomena membaiknya akses pendidikan atau bersifat negatif seperti maraknya pernikahan di bawah umur akibat pergaulan bebas.

2. Objek Formal

Objek formal merujuk pada hubungan antar manusia serta proses yang ditimbulkan dari hubungan tersebut. Sebagai contoh, apabila objek material berupa peningkatan akses pendidikan, maka objek formalnya adalah pelaku, penyebab, dan akibatnya.

Secara umum, sosiologi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari gejala dan fenomena sosial. Namun, para ahli mempunyai pendapat berbeda terkait pengertian sosiologi. Ilmu ini juga mempunyai ciri, jenis, dan objek kajian tertentu yang membedakannya dengan ilmu lain.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Scroll to Top