Setelah Indonesia dijajah oleh negara Belanda selama berabad-abad dan berakhir pada tahun 1942, Indonesia kembali dijajah oleh pasukan Jepang. Tapi penjajahan ini tidak berlangsung lama karena 3 tahun kemudian Indonesia bisa merdeka dengan beberapa usaha dan perjuangan.
Sejarah BPUPKI adalah salah salah saksi usaha bagaimana akhirnya Indonesia bisa berjuang meraih kemerdekaan.
Ya, penjajahan Jepang atas Indonesia kemudian berakhir pada 17 Agustus 1945 bersamaan dengan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia oleh Soekarno dan M. Hatta atas nama rakyat Indonesia.
Namun apakah itu BPUPKI? Bagaimana sejarahnya sehingga BPUPKI bisa turut berperan pada kemerdekaan negara Indonesia? Silahkan simak selengkapnya dibawah ini, yang telah di jabarkan oleh Cryptowi.
Pengertian BPUPKI
BPUPKI adalah salah satu upaya para pemimpin gerakan nasional untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. BPUPKI merupakan kepanjangan dari kata Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
BPUPKI dalam bahasa Jepang disebut dengan Dokuritsu Junbi Cosakai. Sesuai dengan namanya, tentu BPUPKI merumuskan persiapan kemerdekaan negara ini.
Ruang lingkup tugas BPUPKI sendiri adalah melakukan penelitian dalam bidang politik dan ekonomi yang nantinya dibutuhkan untuk menyiapkan kemerdekaan Indonesia.
Anggota BPUPKI
BPUPKI sendiri diketuai oleh KRT Radjiman Wedyodiningrat dan dibantu oleh Ichibangase Yosio dan Raden Pandji Soeroso sebagai wakil ketuanya.
Adapun anggota dari BPUPKI sendiri terdiri dari bangsa Indonesia yang dibantu oleh Jepang.
Setidaknya ada sekitar 60-an orang yang menjadi anggota BPUPKI di antaranya adalah :
- Soekarno
- Mohammad Hatta
- Mohammad Yamin
- Susanto Tirtoprojo
- Parada Harahap
- Effendi Kusumaatmaja
- Samsi Sastrawidagda
- Agus Muhsin
- Ruslan Wongsokusumo
- Margono Joyohadikusumo
- Sukiman Wiryosanjoyo
- Bagus Hadikusumo
- Abdul Kadir
- Kahar Muzakir
- Otto Iskandardinata
- Ario Husein
- Ahmad Subarjo
- Ruseno Suryohadikusumo
- Panji Surahman
- H Agus Salim
- KH Wahid Hasyim
- KH Abdul Halim
- KH Mansoer
- KH Maskur
- KH Ahmad Sanusi
- Ki Hajar Dewantara
- Raden Aria Adipati Purbonegoro Sumitro
- Ario Wuryaningrat
- Raden Mas Tumenggung Ario Suryo
- Raden Abdulrahim Pratalykrama
- Raden Mas Tumenggung
- Raden Ashar Sutejo M.A
- Raden Mas Hario Sosrodiningrat
- Raden Hindromartono
- Raden Jenal Asikin W.K.
- Raden Sudirman
- Raden Syamsudin
- Raden Sukarjo W.
- Raden Panji Singgih
- Raden Mas Abikusno
- Raden Suwandi
- Raden Buntaran Martoatmojo
- Raden Sastromulyono
- Bendoro Pangeran Hario Bintoro
- RA Maria Ulfah
- RM Sartono
- Pangeran Hario Purubojo
- Dasaad Liem
- Kanjeng Wongsonagoro
- AR Baswedan
- Adipati Wiranatakoesoema ke-V
- Koen Hian
- Sutarjo Kartohadikusumo
- AA Maramis
- Yohanes Latuharhary
- Oey Tiang Coei
- PF Dahler
- Itagaki Masumitu
- Oey Cong Hauw
- Miyano Syoozoo
- Ide Teitiroo
- Tanaka Minoru
- Tokonami Tokuzi
Simak Juga: Sejarah ASEAN
Tugas BPUPKI
BPUPKI sendiri mempunyai beberapa tugas, di antaranya adalah :
✓ Merumuskan apa yang menjadi Dasar Negara
✓ Melakukan pembahasan mengenai rancangan dan susunan dari Dasar Negara Indonesia.
✓ Setelah melaksanakan sidang pertama, BPUPKI mempunyai tugas untuk membentuk kegiatan di luar sidang atau reses dalam satu bulan.
✓ Membentuk sebuah badan yang dinamakan dengan “Panitia Sembilan” untuk menampung berbagai aspirasi a mengenai rumus dan konsep untuk Dasar Negara
✓ Setelah Panitia Sembilan ini terbentuk, maka BPUPKI bertugas untuk membantu tugas kepanitian ini dengan semua anggotanya.
Hasil Sidang BPUPKI
Tercatat dalam sejarah, bahwa BPUPKI setidaknya telah mengadakan 2 kali masa persidangan dengan pembahasan yang berbeda. Untuk sidang yang pertama, yakni tanggal 29 Mei- 1 Juni 1945.
Hasil dari sidang ini adalah membentuk Panitia Sembilan yang bertugas khusus untuk menampung segala saran dan usulan tentang rancangan Dasar Negara Indonesia.
Kepanitian ini dipimpin oleh Ir. Soekarno dan menghasilkan sebuah rancangan dasar negara yang dinamakan Piagam Jakarta.
Ada 5 poin utama dari Piagam Jakarta, yakni :
- Ketuhanan
- Kemanusiaan
- Persatuan
- Permusyawaratan
- Keadilan Sosial
Sedangkan sidang BPUPKI yang kedua, terlaksana pada tanggal 10-17 Juli 1945 dan sidang ini membahas apa yang akan menjadi Undang-Undang Dasar (UUD) Indonesia, apa bentuk negara Indonesia setelah merdeka, bagaimana isi pernyataan kemerdekaan negara ini dan apa saja yang menjadi wilayah negara Indonesia.
Adapun garis besar hasil dari pembahasan sidang kedua BPUPKI sendiri adalah :
✓ UUD Negara ini dinamakan UUD 1945 yang berisi tentang pernyataan bahwa Indonesia merdeka, kemudian pembukaan dan isi atau batang tubuh. Mengenai isi UUD akan dirancang lagi oleh kepanitian khusus.
✓ Bentuk negara ini adalah republik dan dinamakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
✓ Isi pernyataan kemerdekaan akan diambil dari 3 paragraf yang tertuang dalam Piagam Jakarta.
✓ Wilayah yang menjadi negara Indonesia adalah Kalimantan Utara, Pulau Jawa, Papua, Malaya dan pulau-pulau di sekitarnya
Siapa yang Membentuk BPUPKI?
BPUPKI didirikan oleh Kumakichi Harada. Meski BPUPKI dibentuk oleh Jepang, bukan berarti Jepang murni dan tulus untuk mendukung kemerdekaan negara ini.
Jepang mendirikan BPUPKI juga demi keuntungan untuk negaranya sendiri karena ingin menggunakan rakyat Indonesia agar membantu kekuatannya dalam melawan Perang Dunia.
Selain itu, didirikannya BPUPKI juga membuat politik kolonial dari Jepang terlaksana dengan sempurna.
Simak Juga: Nilai Nilai Pancasila
Kapan BPUPKI Dibentuk?
BPUPKI sendiri dibentuk 6 bulan sebelum kemerdekaan Indonesia, yakni tanggal 1 Maret 1945.
Kemudian BPUPKI dibubarkan oleh Soekarno karena dianggap telah menyelesaikan tugasnya dengan baik dan BPUPKI resmi dibubarkan pada tanggal 7 Agustus 1945.
Setelah membaca sejarah BPUPKI, tentu Anda jadi menjadi lebih tahu bagaimana gigihnya perjuangan bangsa Indonesia terdahulu berjuang memerdekakan negara ini bukan? Mari, jaga kesatuan negara ini dengan menjadi seorang warga negara yang tidak melupakan sejarah.