Struktur Cerpen

Cerpen merupakan cerita pendek yang hanya berfokus pada cerita satu tokoh saja. Karena cerita pendek, cerpen biasanya langsung memiliki penyelesaian konflik di bagian paragraf akhirnya.

Namun, walaupun cerita pendek, cerpen juga memiliki struktur sama seperti karangan pada umumnya. Struktur cerpen akan membuat cerita menjadi lebih terstruktur dan jelas.

Silahkan perhatian penjelasannya dari Cryptowi berikut ini.

Pengertian Struktur Cerpen

Pengertian-Struktur-Cerpen

Sama seperti karangan lainnya, cerita pendek memiliki struktur tersendiri.

Struktur cerpen ini berguna sebagai elemen yang akan membuat cerita menjadi terbentuk dan hidup.

Struktur cerita pendek ini memiliki beberapa elemen yang berkaitan satu sama lain.

Elemen-elemen dari struktur cerita pendek inilah yang menjadi sebuah syarat terbentuknya suatu cerita yang terstruktur dan berkesinambungan.

Karena menjadi sebuah syarat dari cerita pendek maka beberapa elemen dari struktur cerita tersebut haruslah ada dan tersusun secara terurut.

Baca Juga: Contoh Cerpen

Kerangka Struktur Cerpen

Kerangka-Struktur-Cerita-Pendek

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa sebuah struktur dari cerita pendek memiliki beberapa elemen yang harus ada dan tersusun secara berurut.

Adapun kerangka dari struktur cerita pendek secara terurut antara lain adalah:

1. Abstrak

Abstrak merupakan elemen pertama yang ada di dalam struktur cerita pendek.

Abstrak merupakan gambaran awal dari cerita yang akan diceritakan pada cerpen.

Abstrak yang bagus dan menarik akan membuat pembaca menjadi tertarik untuk membaca kelanjutan cerita, sebaliknya abstrak yang membosankan akan membuat pembaca menjadi tidak memiliki minat untuk membaca.

2. Orientasi

Elemen dari struktur cerita pendek lainnya adalah orientasi.

Orientasi merupakan hal yang berhubungan dengan latar waktu, suasana serta tempat yang terdapat di dalam cerita pendek.

Orientasi inilah yang membuat cerita pendek menjadi lebih hidup dan menarik.

Tanpa ada orientasi, maka sebuah cerita pendek tidak akan terbentuk.

3. Komplikasi

Komplikasi merupakan gambaran dari urutan kejadian yang ada di dalam cerita pendek tersebut.

Komplikasi akan mejelaskan bagaimana suatu peristiwa dapat terjadi, bagaimana sebab dan akibatnya pada cerita dan apa saja pengaruhnya bagi tokoh yang ada di dalam cerita tersebut.

4. Evaluasi

Evaluasi adalah sebuah tahapan di dalam cerita pendek mulai memasuki tahapan konflik hingga menuju klimaksnya.

Pada tahapan evaluasi ini, penyelesaian dari konflik sudah mulai ada.

5. Resolusi

Resolusi merupakan penjelasan mengenai apa saja solusi dari konflik yang ada.

Resolusi ini juga merupakan tahapan penyelesaian konflik setelah mencapai tahap klimaksnya di dalam cerita pendek.

6. Koda

Elemen terakhir yang terdapat di dalam struktur cerita pendek adalah koda.

Pada koda biasanya memuat apa saja amanah yang terkandung di dalam cerita pendek tersebut. Amanah tersebut biasanya dapat dijadikan pembelajaran bagi pembaca.

Struktur Cerpen Intrinsik

Struktur-Cerpen-Intrinsik

Struktur cerita pendek intrinsik merupakan unsur yang berasal dari cerpen itu sendiri.

Secara umum, unsur intrinsik dari sebuah cerpen antara lain adalah:

1. Tema :

Merupakan gagasan utama yang ada di dalam cerpen

2. Alur:

Merupakan urutan dari kejadian di dalam cerpen

3. Setting :

Merupakan latar yang mendukung cerpen. Adapun setting dapat terdiri dari , latar tempat, latar waktu dan juga latar suasana.

4. Tokoh:

Merupakan pelaku yang ada dan diceritakan di dalam cerpen

5. Penokohan:

Merupakan watak dari masing-masing tokoh yang ada di dalam cerpen


Baca juga: Pengertian Kewirausahaan


Struktur Cerpen Ekstrinsik

Struktur-Cerpen-Ekstrinsik

Ekstrinsik adalah sebuah unsur cerpen yang berasal dari luar namun juga bisa ikut mempengaruhi sebuah cerpen.

Berikut 2 unsur struktur ekstrinsik dari luar :

1. Latar Belakang Masyarakat

Salah satu unsur yang ada di dalam sebuah cerpen adalah latar belakang.

Sebagai sebuah unsur eksentrik atau luar tetapi bisa sangat mempengaruhi jalan cerita yang terjadi dalam satu buah cerpen.

Latar belakang masyarakat yang dimaksud bisa dari segi ekonomi, sosial, ideologi dan hal-hal lain yang termasuk eksentrik dalam kehidupan di masyarakat.

2. Latar Belakang Pengarang

Latar belakang cerpen kebanyakan berasal dari kehidupan masyarakat umum sehari-hari.

Namun untuk yang satu ini didasarkan pada latar belakang yang dimiliki oleh seorang pengarang cerpen tersebut.

Juga termasuk pemahamannya, motivasi belajar dan faktor yang membuat pengarang mampu membuat sebuah cerita pendek atau cerpen tersebut.

Ada tiga latar belakang yang bisa menjadi ide pengarang cerpen untuk membuat cerita seperti biografi, kondisi psikologis dan aliran sastra yang dimiliki.

Biografi pengarang sangat bisa mempengaruhi bagaimana seorang pengarang membuat dan menyampaikan sebuah cerita.

Kadang cerita pendek juga bisa dibuat berdasarkan pengalaman pribadi yang pernah dialami pengarangnya.

Kondisi psikologis juga bisa mempengaruhi sebuah cerita mengikuti perubahan suasana hati pengarang tersebut.

Dengan kondisi psikologis tertentu seorang pengarang akan termotivasi untuk membuat cerpen.

Tentunya suasana hatinya juga bisa dengan mudah mempengaruhi tulisan dan cerita seperti apa yang akan dibahasakan dalam sebuah cerita pendek.

Aliran sastra ini umumnya berpengaruh terhadap gaya penulisan dan bahasa yang digunakan oleh seorang pengarang cerpen.

Hal ini sangat berpengaruh karena memang aliran sastra sangat banyak dan bermacam-macam.

Namun hal ini sangat berguna karena bisa membuat keragaman tulisan atau cerpen yang akan dibuat dan dinikmati oleh banyak orang.


Baca juga: √ Pengertian Sistem Informasi


Struktur Cerpen Fabel

Struktur-Cerpen-Fabel

Cerpen fabel atau teks fabel ini memiliki kemiripan dengan teks untuk cerita fantasi.

Ada empat struktur cerpen fabel yaitu orientasi, komplikasi, resolusi dan koda. Koda ini sebagai opsional, jadi bisa digunakan dalam cerpen namun bisa juga tidak digunakan.

Koda ini juga yang membedakan dengan struktur cerita fantasi yang hanya terdiri dari orientasi, komplikasi dan resolusi saja.

1. Pengenalan atau Orientasi

Pengenalan, pendahuluan atau pembukaan adalah berbagai istilah yang bisa diartikan sama dengan orientasi.

Sebagai struktur pertama pastinya membahas tentang beberapa hal yang terkait langsung di dalam cerita.

Seperti latar terjadinya sebuah peristiwa, nama tokoh yang ada didalam cerita serta permasalahan yang dialami tokoh-tokoh di dalam cerita pendek tersebut.

2. Permasalahan atau Komplikasi

Komplikasi atau sederhananya sering disebut masalah dan permasalahan ini adalah yang terjadi pada tokoh.

Untuk cerpen fabel bagian yang sangat panjang ceritanya adalah bagian permasalahan ini.

Hal ini karena bagian ini berisi beberapa permasalahan yang dialami oleh tokoh-tokoh di dalam cerita.

Rangkaian masalah yang cukup rumit ini biasanya disebut juga dengan klimaks (puncak masalah).

3. Pemecahan Masalah atau Resolusi

Pemecahan masalah dalam cerpen fabel ini umumnya cukup singkat karena sebenarnya hanya ada satu masalah inti.

Resolusi atau pemecahan masalah ini bahkan bisa ditebak dengan mudah sesuai dengan alur cerita yang disajikan sebelumnya.

Misalnya tokoh jahat yang berubah menjadi baik, tokoh pemalas yang menjadi rajin. Intinya berdasarkan penyebab masalah yang terjadi sebelumnya.

4. Koda atau Pesan Moral

Koda ini bisa saja ada atau tidak ada dalam cerita fabel, namun umumnya banyak fabel yang memiliki pesan moral ini.

Hal ini bersesuaian dengan tujuan awal dari cerpen fabel sendiri yaitu untuk mengajarkan nilai kebaikan. Bagian koda ini didaktis atau secara tersurat memberikan nilai kebaikan tersebut.

Struktur Cerpen Ibu

Struktur-Cerpen-Ibu

Berikut contoh cerita pendek tentang pengorbanan seorang ibu untuk anak yang dicintainya.

Seorang ibu melahirkan anak laki-laki yang tampan dan langsung ingin melihatnya. Dokter membuka kain penutup bayi tersebut dan mengatakan bahwa anak tersebut tidak lahir dengan sempurna. Anak itu tidak mempunyai daun telinga layaknya orang normal.

Ketika anak berusia 7 tahun dan mulai sekolah banyak yang meledeknya aneh karena tidak mempunyai daun telinga.

Orangtua anak tersebut menjadi sedih sehingga ayahnya mulai mencari dokter yang bisa mencangkokkan telinga untuk anaknya. Akhirnya sang ayah menemukan dokter yang bisa membantu namun harus ada pendonor daun telinganya.

Setelah 10 tahun anak tersebut tumbuh menjadi tampan dan pandai memainkan musik, lalu ayahnya mengajak anak untuk operasi cangkok telinga.

Anak tersebut terkejut dan menanyakan siapa pendonornya dan ayahnya menjawab sang pendonor tidak ingin diketahui identitasnya. Setelah operasi berhasil, anak tersebut tumbuh menjadi sukses dibidang seni.

Suatu hari ibunya meninggal dan akhirnya anak tersebut harus pulang menemui ibunya untuk yang terakhir kalinya. Anak tersebut kembali menanyakan siapa pendonor telinga untuknya. Kali ini ayahnya menjawab dengan mengibaskan rambut ibunya yang panjang.

Akhirnya si anak tahu bahwa ibunyalah yang selama ini telah memberinya telinga namun tidak ingin diketahuinya. Anak laki-laki itu sangat berterima kasih atas pengorbanan yang dilakukan ibunya tersebut.

Struktur cerpen tersebut dimulai dari perkenalan sosok ibu, ayah dan anak laki-laki yang tidak memiliki daun telinga. Lalu masalah terjadi kerana anak diledak tidak sempurna.

Puncaknya anak ini ingin memiliki telinga dan ayahnya berusaha mencari pendonor. Masalah menurun dengan ditemukan pendonor telinga. Dan penyelesaian anaknya mengetahui si pendonor adalah ibu kandungnya.

Baca Juga: √ Pengertian CSR

Ciri-Ciri Struktur Cerpen

Ciri-Ciri-Struktur-Cerpen

6 elemen yang akan dibahas di bawah ini adalah pembangun sebuah cerpen. Atau bisa juga disebut dengan lebih spesifik sebagai struktur sebuah cerpen.

1. Abstrak

Abstrak ini lebih bersifat opsional jadi bisa dimasukkan dalam cerpen namun bisa juga tidak.

Abstrak sebagai elemen pertama cerpen ini menggambarkan awalan yang terjadi dalam satu cerita.

2. Orientasi

Orientasi ini juga masih masuk dalam tahap awalan atau pembukaan namun lebih spesifik lagi.

Beberapa hal yang terkail seperti waktu, tempat, suasana yang ada di dalam cerita tersebut. Dengan orientasi yang menarik maka cerita juga akan lebih menarik.

3. Komplikasi

Komplikasi ini menyangkut bagaimana sebuah masalah dalam satu cerita ini bisa terjadi.

Umumnya berupa gambaran tentang sebuah urutan kejadian yang saling terhubung hingga membentuk alur cerita. Sebab akibat cerita yang terkait langsung dengan karakter atau tokoh juga terdapat pada bagian komplikasi ini.

4. Evaluasi

Konfik yang terjadi di dalam sebuah cerita pendek hingga menuju klimaks disebut dengan evaluasi.

Bagian ini akan menceritakan bagaimana sebuah masalah akan diselesaikan. Namun belum mencapai penyelesaian karena masih termasuk di dalam sistem konflik dalam permasalahan cerita pendek tersebut.

5. Resolusi

Resolusi adalah elemen yang menceritakan bagaimana sebuah masalah dalam cerpen akan diselesaikan.

Jadi setelah masalah mencapai klimaks selanjutnya akan terjadi penyelesaian masalah tersebut. Selain itu juga bisa terdapat evaluasi yang akan dilalui oleh para tokoh yang terlibat penting di dalam cerita pendek.

6. Koda

Koda atau pelajaran yang diperoleh dari sebuah cerita yang telah disampaikan melalui 5 tahapan di atas.

Nilai pelajaran ini umumnya memang harus ada dalam sebuah cerita sehingga pembacanya bisa mendapat manfaat yang baik. Selain itu koda akan menjadi hal yang diingat atau kesan tersendiri bagi pembaca cerita pendek.

Struktur cerpen tersebut umumnya pasti ditemui di dalam sebuah cerpen.

Dengan adanya struktur yang tersusun secara jelas dan berurutan akan membuat cerpen yang dibuat menjadi menarik dan terstruktur, sehingga pembaca tidak akan merasa bosan saat membacanya.

1 komentar untuk “Struktur Cerpen”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top