Zaman Mesolitikum

Mesolitikum adalah salah satu periode dari zaman prasejarah. Prasejarah sendiri adalah periode waktu sebelum ada catatan tertulis atau dokumentasi manusia, kira-kira sekitar 2,5 juta tahun yang lalu.

Meskipun manusia yang hidup pada masa itu tidak meninggalkan catatan tertulis, tapi mereka meninggalkan sisa-sisa dan artefak lain yang bisa diteliti, begitu juga manusia di zaman mesolitikum.

Untuk lebih jelasnya, silahkan simak ulasan dari Cryptowi berikut ini.

Pengertian Zaman Mesolitikum

Pengertian-Zaman-Mesolitikum

Secara harfiah, kata mesolitikum berasal dari bahasa Yunani “Mesos” yang berarti tengah dan “Lithos” yang berarti batu.

Karena itu, zaman mesolitikum dikenal juga sebagai zaman batu pertengahan atau batu madya, yaitu zaman transisi antara zaman paleolitik dan neolitik.

Lamanya periode mesolitikum cukup bervariasi tergantung wilayah geografisnya, seperti:


  • Di Eropa Utara / Barat, mesolitikum berlangsung dari 10.000-4.000 SM
  • Eropa Tengah sekitar 10.000-5.500 SM
  • Asia Timur, 10.000-6.000 SM
  • Eropa Tenggara, 10.000-7.000 SM
  • Timur Tengah dan tempat lain, 10.000-8.000 SM
  • India, 9000-4000 SM

Simak juga: Zaman Megalitikum


Ciri Ciri Zaman Mesolitikum

Ciri-Ciri-Zaman-Mesolitikum

Zaman ini memiliki karakteristik di antara zaman paleolitik dan zaman neolitik, seperti:

✓   Selama zaman ini, Bumi mengalami suhu yang lebih hangat dan gletser yang menutupi sebagian besar belahan bumi utara menyusut, sehingga menjadi periode yang menandai akhir zaman es dan awal iklim sedang.

✓   Koloni dan perbedaan ras mulai terlihat.

✓   Kuburan dan desa pertama dibuat pada zaman ini.

✓   Masyarakat mesolitikum menguburkan orang mati di kuburan dekat desa, di dalam goa, atau di bawah lantai rumah.

✓   Orang-orang pada periode ini mengubah gaya hidupnya dari nomaden menjadi menetap dan memiliki tempat tinggal semi permanen atau permanen di dalam goa atau tepi pantai.

✓   Saat musim dingin, masyarakat mesolitikum membangun tempat tinggal musim dingin yang bersifat semi permanen menggunakan tanah liat dan strukturnya ditutupi dengan kulit binatang atau daun-daun kering.

✓   Sedangkan rumah-rumah biasa dibangun dengan batang dan cabang kayu, hanya memiliki satu ruangan, dan setengah bagian masuk ke dalam tanah.

✓   Orang-orang pada zaman ini hidup dari berburu, memancing, mengumpulkan buah-buahan, dan memelihara hewan.

✓   Alat khas zaman ini adalah microlith (perkakas batu berbilah kecil berbentuk geometris yang panjangnya sekitar 1-8 cm dan biasa digunakan untuk berburu serta memancing).

✓   Ada beberapa aktivitas pertanian tapi belum sempurna.

✓   Orang-orang pada zaman ini berlatih melukis di permukaan batu. Lukisannya menggambarkan burung, aktivitas berburu, menari, dan kegiatan sehari-hari lainnya.

✓   Hewan peliharaan pada zaman ini adalah serigala, dll. Hewan tersebut dijinakkan untuk membantu berburu dengan melacak mangsa yang terluka. Hewan yang diburu bisa hewan besar atau kecil, seperti ikan, kerang, dan burung.

✓   Busur dan anak panah adalah kemajuan penting dalam teknologi berburu pada zaman ini.

✓   Instrumen penting pada zaman ini adalah bilah, ujung runcing, segitiga, dandasa, dan nav-caps.

✓   Berbagai alat yang terbuat dari tanduk, kayu, dan tulang hewan digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

✓   Konon, manusia zaman ini sudah memiliki keterampilan membuat gerabah dari tanah liat.

✓   Wilayah populasi mesolitik paling banyak telah diidentifikasi terletak di Barat Daya dan Barat Laut Eropa, Prancis, Spanyol, Ukraina, serta Skandinavia.


Kebudayaan Zaman Mesolitikum

Kebudayaan-Zaman-Mesolitikum

Inilah sejumlah kebudayaan khas pada masa mesolitikum:

1. Toala

Toala adalah kebudayaan yang melibatkan jasad manusia. Orang-orang pada masa mesolitikum mengubur manusia yang sudah meninggal di bawah lantai rumah atau di dalam goa.

Setelah beberapa waktu, tulang-belulang yang sudah mengering akan diambil dan dijadikan kenang-kenangan keluarga.

2. Seni Batu Mesolitik

Seni ini terdiri dari figur kecil manusia dan hewan yang dilukis/diukir di permukaan batu di dalam dan luar goa.

Gambar aktivitas manusia yang sedang berburu adalah yang paling umum, tapi ada juga adegan pertempuran, tarian, pertanian, mengumpulkan madu, dan memelihara hewan.

3. Nomaden

Budaya mesolitikum lebih semi-nomaden daripada nomaden. Orang-orang pada masa ini seringkali memiliki permukiman semi permanen di dekat sumber air dan tidak pindah hingga waktu tertentu.

Masyarakat zaman ini lebih berhati-hati dan penuh perhitungan dalam pergerakannya, sehingga tidak perlu terus menerus berpindah tempat tinggal.

4. Abris Sous Roche

Abris Sous Roche adalah kebudayaan tinggal di dalam goa. Sejumlah peneliti dari berbagai negara telah menemukan banyak peralatan berbahan tulang di dalam goa-goa, yang berdasarkan pelapukan, retakan, dan ciri fisik lainnya diperkirakan bahwa peralatan tersebut berasal dari zaman batu madya.

Salah satu kota di Indonesia yang pernah terdapat temuan ini adalah Ponorogo, Jawa Timur.

5. Kapak Batu

Sesuai namanya, kapak ini berbahan dasar batu, tepatnya batu gamping. Bentuknya sendiri cukup beragam, ada yang mirip dengan cangkul, ada juga yang kecil memanjang dan tajam di bagian ujung.

Kapak ini banyak ditemukan di pesisir pantai dan goa yang pernah menjadi tempat tinggal manusia zaman batu madya.

Diperkirakan bahwa kapan ini dulunya digunakan untuk bercocok tanam, membuat bahan cat, menghaluskan biji-bijian, menumbuk serat pohon, membunuh hewan buruan, dan sebagai salah satu senjata untuk melindungi diri.

6. Batu Pipisan

Ulekan dan lemper batu yang ada saat ini ternyata merupakan hasil budaya dari masa mesolitikum, tapi kala itu namanya adalah batu pipisan.

Pada masa batu madya, alat ini digunakan untuk menghaluskan biji-bijian dan bahan jamu.

7. Kapak Pendek

Kapak pendek yang masih ada sampai saat ini juga merupakan hasil budaya dari periode mesolitikum. Kala itu, fungsi kapak ini adalah sebagai alat pemotong buah, mengambil makanan dari dalam tanah (umbi-umbian), dan salah satu senjata berburu.

Peninggalan Zaman Mesolitikum

Peninggalan-Zaman-Mesolitikum


Situs mesolitik ditemukan di beberapa lokasi berbeda termasuk di Indonesia.

Tapi beberapa lokasi yang paling terkenal adalah di selatan Sungai Krishna, di Rajasthan, bagian tengah dan timur India, serta di selatan Uttar Pradesh.

Beberapa peninggalan tersebut berupa:

✓   Kjokkenmoddinger (fosil tumpukan kulit siput dan kerang setinggi ± 7 meter)

✓   Peralatan berbahan tulang manusia (bone culture)

✓   Alat serpih (flakes)

✓   Alat berburu yang terbuat dari tanduk rusa atau tulang binatang


Simak juga: √ [Sejarah] Zaman Neolitikum Lengkap Dan Mudah Dipahami


Kepercayaan Zaman Mesolitikum

Kepercayaan-Zaman-Mesolitikum


Orang-orang yang hidup pada masa mesolitikum memiliki kepercayaan animisme dan dinamisme.

Animisme adalah kepercayaan akan arwah nenek moyang, yang meskipun jasadnya sudah hancur namun arwahnya masih ada di Bumi.

Sedangkan dinamisme adalah kepercayaan bahwa setiap benda memiliki kekuatan gaib atau roh.

Manusia Pendukung Zaman Mesolitikum

Manusia-Pendukung-Zaman-Mesolitikum


Bangsa melanesoid adalah salah satu jenis manusia pendukung masa mesolitikum.

Bangsa ini terlihat mirip dengan nenek moyang orang Aeta, Sakai, Papua, dan Aborigin.

Teknologi Zaman Mesolitikum

Teknologi-Zaman-Mesolitikum


Sejumlah teknologi sederhana yang ada masa mesolitikum adalah:

✓   Alat serpih (pengupas makanan)

✓   Mata panah

✓   Batu penggilingan (pipisan)

✓   Kapak

✓   Alat-alat berburu dari tulang dan tanduk rusa


Simak juga: √ [Sejarah] Zaman Paleolitikum: Pengertian, Kebudayaan, Ciri


Istilah mesolitikum pertama kali diperkenalkan pada tahun 1866 oleh Hodder Westrop, dan dipopulerkan oleh V. Gordon Childe pada tahun 1947 dalam bukunya The Dawn of Europe. Ada juga yang menyebut Zaman Mesolitikum sebagai zaman Epipaleolitik.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Scroll to Top