Zaman Megalitikum

Jauh sebelum zaman modern seperti saat ini, manusia pernah hidup dengan segala peralatan yang terbuat dari batu. Karena itu, zaman tersebut dikenal sebagai zaman batu.

Zaman batu sendiri dibagi menjadi beberapa periode, salah satunya adalah zaman batu besar atau biasa disebut zaman megalitikum.

Zaman batu adalah periode pertama dalam sistem tiga zaman yang sering digunakan dalam arkeologi untuk membagi garis waktu prasejarah teknologi manusia menjadi periode fungsional.

Kira-kira, kenapa ya disebut zaman batu besar? Ini dia penjelasannya dari Cryptowi.

Zaman Megalitikum adalah

Zaman-Megalitikum-adalah

Secara harfiah, istilah “megalitikum” berasal dari bahasa Yunani “megas” (yang berarti besar) dan “lithos” (berarti batu).

Berdasarkan asal kata ini, megalitikum diartikan sebagai zaman saat berbagai batu besar digunakan dalam kehidupan sehari-hari manusia, mulai dari bangunan hingga alat rumah tangga.

Periode ini terjadi sekitar 3,4 juta tahun yang lalu, antara 8700 – 2000 SM.

Kata “megalit” juga menunjukkan suatu benda yang terdiri dari batuan yang dipahat dalam bentuk tertentu untuk tujuan khusus.

Istilah ini digunakan untuk menggambarkan bangunan yang dibangun oleh orang-orang dari berbagai belahan dunia yang hidup dalam banyak periode berbeda.

Sejarah Zaman Megalitikum

Sejarah-Zaman-Megalitikum

Selama sebagian besar periode megalitikum, Bumi berada dalam Zaman Es (periode suhu global yang lebih dingin dan ekspansi glasial).

Mastodon, kucing bertaring tajam, kungkang tanah raksasa, dan megafauna lainnya masih hidup pada zaman ini.

Manusia zaman batu besar memburu mamalia besar seperti mammoth berbulu, bison raksasa, dan rusa dengan menggunakan perkakas batu untuk membunuh, memotong, menumbuk, dan menghancurkan daging buruan.

Kebiasaan berburu baru ditinggalkan setelah Bumi memasuki akhir Zaman Es, dan manusia beralih ke bidang pertanian sederhana.

Orang-orang pada masa megalitikum adalah manusia pertama yang menggunakan wadah tanah liat untuk memasak makanan dan menyimpan barang.

Makanan zaman batu bervariasi dari waktu ke waktu dan dari satu daerah ke daerah lain, tapi yang paling banyak dikonsumsi adalah daging, ikan, telur, rumput, umbi-umbian, buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

Selain batu, sekelompok manusia pada masa megalitikum juga bereksperimen dengan bahan mentah lain sebagai alat sehari-hari, seperti tulang, gading, dan tanduk.

Zaman batu besar berakhir ketika perunggu dan logam lainnya mulai dibuat dan dikembangkan oleh manusia.


Simak juga: √ [Sejarah] Zaman Paleolitikum: Pengertian, Kebudayaan, Ciri


Manusia Pendukung Zaman Megalitikum

Manusia-Pendukung-Zaman-Megalitikum

Beberapa jenis manusia yang diperkirakan hidup pada zaman batu besar adalah:

1. Meganthropus

Meganthropus adalah nama yang diberikan untuk fosil hominid yang memiliki fragmen rahang dan tengkorak besar, yang pernah ditemukan di situs Sangiran dekat Surakarta di Jawa Tengah pada tahun 1941.

Nama ilmiah aslinya adalah Meganthropus palaeojavanicus, atau biasa disebut manusia berukuran besar yang jalannya tegak.

2. Pithecanthropus

Pithecanthropus adalah sekelompok hipotetis primata punah yang berada di antara manusia dan kera antropoid.

Karena itu, banyak yang mengartikan Pithecanthropus sebagai manusia kera.

Sisa-sisa fosilnya ditemukan di Pulau Jawa pada tahun 1891, sehingga terkadang disebut juga sebagai Manusia Jawa.

Pithecanthropus diklasifikasikan menjadi tiga jenis berikut:

✓  Pithecanthropus erectus (manusia kera yang berjalan dengan kedua kaki alias tegak)

✓  Pithecanthropus mojokertensis (fosil manusia kera yang ditemukan di Mojokerto)

✓  Pithecanthropus soloensis (fosil manusia kera yang ditemukan di Solo)


Peninggalan Zaman Megalitikum

Peninggalan-Zaman-Megalitikum

Berbagai hal yang saat ini Anda ketahui tentang kehidupan di zaman batu tua berasal dari beberapa hal yang mereka tinggalkan, seperti:

1. Hammerstones

Hammerstones adalah beberapa alat batu paling awal dan paling sederhana.

Manusia prasejarah menggunakan hammerstones untuk mengiris batu lain menjadi serpihan tajam, memecah kacang-kacangan, biji-bijian, memotong tulang, dan untuk menggiling tanah liat menjadi pigmen.

Para arkeolog menyebut perkakas batu paling awal ini sebagai perangkat Oldowan.

Perkakas batu kuno yang berusia hampir 2,6 juta tahun pertama kali ditemukan di Tanzania pada tahun 1930-an oleh arkeolog Louis Leakey.

2. Kapak Tangan dan Ujung Tombak

Seiring kemajuan teknologi kala itu, manusia purba menciptakan peralatan batu yang semakin canggih.

Dua di antaranya adalah kapak tangan dan ujung tombak, yang biasa digunakan untuk berburu hewan besar, menguliti hewan, memotong daging buruan, merobek serat tanaman, dan membuat pakaian.

3. Alat Lain

Alat-alat dari zaman batu sebenarnya cukup beragam, yang menunjukkan bahwa pada zaman itu inovasi berkembang dengan cepat.

Hal ini menyebabkan munculnya identitas budaya yang berbeda, dan kelompok yang berbeda mencari cara yang berbeda untuk membuat alat.

Beberapa contoh alat lain lain dari zaman batu besar adalah tombak, tulang dan jarum gading, seruling tulang untuk bermain musik, serta serpihan batu seperti pahat yang digunakan untuk mengukir kayu, tanduk, atau tulang.

4. Venus of Hohle Fels

Penggambaran manusia paling awal pada zaman megalitikum berasal dari patung gading kecil berbentuk sosok wanita.

Patung itu diberi nama Venus of Hohle Fels, diambil dari nama gua di Jerman tempat patung itu ditemukan.

Diperkirakan bahwa umurnya sekitar 40.000 tahun lebih.

5. Petroglif

Manusia zaman batu mengukir simbol dan tanda di dinding gua menggunakan palu dan pahat batu.

Lukisan dinding ini disebut petroglif, yang kebanyakan bergambar binatang, jalan setapak, gambar seperti peta, sungai, penanda astronomi, serta simbol yang mengkomunikasikan waktu dan jarak tempuh suatu lokasi.

Para arkeolog telah menemukan petroglif di setiap benua kecuali Antartika.

6. Lingkaran Cairn

Lingkaran cairn adalah salah satu peninggalan zaman batu besar yang paling populer di India Selatan.

Situs ini terdiri dari tumpukan puing-puing batu yang dikelilingi oleh lingkaran baru besar.

Tepat di bawah lingkaran cairn terdapat lubang yang didalamnya ada sisa-sisa kerangka dan alat kuburan kuno.

7. Menhir

Menhir adalah tugu batu tunggal yang dibangun untuk upacara penghormatan roh nenek moyang.

Lokasi tempat menhir ditemukan di Indonesia adalah di Sulawesi Tengah, Pasemah (Sumatera Selatan), dan Kalimantan.

8. Punden Berundak-undak

Punden berundak-undak juga merupakan bangunan dari zaman prasejarah yang fungsinya sebagai tempat pemujaan roh nenek moyang.

Namun, bentuknya tidak sama dengan menhir. Punden berundak-undak berbentuk tingkat (batu ditumpuk-tumpuk).


Simak juga: √ [Sejarah] Zaman Neolitikum Lengkap Dan Mudah Dipahami


Kebudayaan Zaman Megalitikum

Kebudayaan-Zaman-Megalitikum

Budaya megalitikum yang tercatat dalam sejarah adalah sebagai berikut:

✓  Orang-orang megalitik menemukan kegunaan baru dari batu dalam kehidupan sehari-hari mereka

✓  Manusia dikuburkan di tempat terpisah dari rumah

✓  Sisa-sisa tulang manusia dikumpulkan, setelah beberapa waktu dikubur untuk ditempatkan di dalam sebuah kotak batu (disebut cist) dan dikubur kembali ke dalam tanah kuburan yang berbeda


Tempat Tinggal Zaman Megalitikum

Tempat-Tinggal-Zaman-Megalitikum

Pada awal zaman batu besar, manusia hidup dalam kelompok kecil secara nomaden (berpindah-pindah).

Kebanyakan tempat tinggalnya adalah di dalam gua atau gubuk sederhana (yang disebut tepee) yang dekat dengan sumber air (seperti sungai atau danau).

Sekitar 14.000 tahun kemudian, Bumi memasuki masa pemanasan (akhir Zaman Es).

Hal ini membuat sebagian besar Bumi menghangat dan membuat banyak hewan besar yang hidup pada Zaman Es mulai punah.

Perubahan iklim ini membuat beberapa manusia mulai membangun rumah permanen di wilayah yang hangat dan melepaskan gaya hidup nomaden nenek moyang Zaman Es menjadi menetap.


Simak juga: √ [Sejarah] Zaman Mesolitikum: Pengertian, Ciri, Peninggalan


Singkatnya, zaman megalitikum adalah zaman ketika alat dan teknologi utama yang digunakan dan dikembangkan adalah batu, terutama yang berukuran besar dan bentuknya masih jauh dari kata sempurna.

Zaman ini masuk ke dalam kategori zaman prasejarah, karena belum ada catatan sejarah atau dokumentasi. Meski begitu, zaman ini tetap bisa ditelusuri dari berbagai sisa-sisa situs yang ada.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Scroll to Top